atresia bilier adalah suatu kondisi yang jarang terjadi pada bayi baru lahir di mana saluran empedu umum antara hati dan usus kecil akan diblokir atau tidak ada. Jika tidak diakui, kondisi tersebut mengarah ke kegagalan hati tetapi tidak (seperti yang bisa berpikir) untuk kernicterus. Hal ini karena hati masih mampu konjugat bilirubin, dan bilirubin konjugasi tidak dapat melewati sawar darah-otak. Penyebab kondisi tersebut tidak diketahui. Perlakuan yang efektif hanya operasi tertentu seperti prosedur Kasai, atau transplantasi hati.
Bilqis Anindya Pasha , anak dari pasangan Ardianta Pasha, 33, dan Dewi Farida, 37 adalah salah satu bayi yang menderita penyakit atresia bilier. Bilqis menderita penyakit pada saluran empedu-salurannya tidak berkembang secara normal- sehingga menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya terjadi slrosls hati. Kulitnya menghltam dan perutnya membesar masih berjuang melawan penyakitnya yang sudah kronis. Bllqls harus segera menjalani operasi besar yang Juga harus mengambil sebagian hati Ibu atau ayahnya. Dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk menjalani operasi tersebut, dan diadakannya gerakan koin cinta bilqis dimana semua orang bisa menyumbangkan koin yang dimilikinya yang akan digunakan untuk kesembuhan bilqis, mengapa yang digunakan koin, karena agar semua lapisan masyarakat bisa membantu dan berpartisipasi. Antusias masyarakat sangatlah besar sehingga dana yang dikumpulkan banyak, dan akhirnya Bilqis dirawat RSUP dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Untuk menjalani operasi, berat badan Bilqis harus memenuhi persyaratan berat badan ideal untuk operasi yaitu 9Kg. Selama dirawat di RSUP dr Kariadi, Bilqis mengalami kenaikan dan penurunan berat badan, Bilqis juga mengalami Pneumonia atau radang paru-paru akibat terlalu lama terbaring di ruang perawatan. Karena selama dirawat, Bilqis menjadi jarang bergerak. Dengan segala penderitaan yang diterima Bilqis, dia terus berjuang dan bertahan. Kedua orangtuanya pun selalu berusaha dan semua orang pun berdoa demi kesembuhan dari Bilqis. Namun, takdir yang ada berkata lain. Bilqis Anindya Pasha akhirnya dipanggil oleh Allah SWT, karena gagal napas. Setelah berjuang selama 18Bulan melawan penyakit atresia bilier yang dideritanya akhirnya Bilqis kembali kepada Allah SWT.
Bilqis telah berjuang dalam menjalani penderitaan yang diterima, begitu juga dengan keluarga dari Bilqis, terutama kedua orang tuanya yang selalu berusaha dan berdoa demi kesehatan buah hatinya. Kita tidak boleh putus asa dan harus selalu berjuang dan berdoa dalam menghadapi penderitaan yang diberikan oleh Allah SWT. Dari usaha yang sudah kita lakukan, tetap saja yang menentuknnya adalah Allah SWT, oleh karena itu kita harus berserah diri dan menyerahkan hal yang terjadi kepadaNya, Karena hal hal yang terjadi dan ditakdirkan kepada kita pasti bermanfaat dan mempunyai suatu maksud untuk kebaikan kita. Karena Allah SWT, pasti mengetahui hal yang terbaik untuk hambanya :)
Bilqis Anindya Pasha , anak dari pasangan Ardianta Pasha, 33, dan Dewi Farida, 37 adalah salah satu bayi yang menderita penyakit atresia bilier. Bilqis menderita penyakit pada saluran empedu-salurannya tidak berkembang secara normal- sehingga menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya terjadi slrosls hati. Kulitnya menghltam dan perutnya membesar masih berjuang melawan penyakitnya yang sudah kronis. Bllqls harus segera menjalani operasi besar yang Juga harus mengambil sebagian hati Ibu atau ayahnya. Dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk menjalani operasi tersebut, dan diadakannya gerakan koin cinta bilqis dimana semua orang bisa menyumbangkan koin yang dimilikinya yang akan digunakan untuk kesembuhan bilqis, mengapa yang digunakan koin, karena agar semua lapisan masyarakat bisa membantu dan berpartisipasi. Antusias masyarakat sangatlah besar sehingga dana yang dikumpulkan banyak, dan akhirnya Bilqis dirawat RSUP dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Untuk menjalani operasi, berat badan Bilqis harus memenuhi persyaratan berat badan ideal untuk operasi yaitu 9Kg. Selama dirawat di RSUP dr Kariadi, Bilqis mengalami kenaikan dan penurunan berat badan, Bilqis juga mengalami Pneumonia atau radang paru-paru akibat terlalu lama terbaring di ruang perawatan. Karena selama dirawat, Bilqis menjadi jarang bergerak. Dengan segala penderitaan yang diterima Bilqis, dia terus berjuang dan bertahan. Kedua orangtuanya pun selalu berusaha dan semua orang pun berdoa demi kesembuhan dari Bilqis. Namun, takdir yang ada berkata lain. Bilqis Anindya Pasha akhirnya dipanggil oleh Allah SWT, karena gagal napas. Setelah berjuang selama 18Bulan melawan penyakit atresia bilier yang dideritanya akhirnya Bilqis kembali kepada Allah SWT.
Bilqis telah berjuang dalam menjalani penderitaan yang diterima, begitu juga dengan keluarga dari Bilqis, terutama kedua orang tuanya yang selalu berusaha dan berdoa demi kesehatan buah hatinya. Kita tidak boleh putus asa dan harus selalu berjuang dan berdoa dalam menghadapi penderitaan yang diberikan oleh Allah SWT. Dari usaha yang sudah kita lakukan, tetap saja yang menentuknnya adalah Allah SWT, oleh karena itu kita harus berserah diri dan menyerahkan hal yang terjadi kepadaNya, Karena hal hal yang terjadi dan ditakdirkan kepada kita pasti bermanfaat dan mempunyai suatu maksud untuk kebaikan kita. Karena Allah SWT, pasti mengetahui hal yang terbaik untuk hambanya :)
0 comments:
Post a Comment